Saturday, December 22, 2007

Qurban Latahzan

Assalamualaikum w.w

Akhirnya acara qurban tahun ini selesai juga, selama acara semua kegiatan Alhamdulillah berjalan lancar. walaupun sempat diguyur hujan pada akhir acara tapi semua teman2 tetap senang dan bahagia dapat memberikan sedikit bantuan tenaga untuk terlaksananya acara qurban Latahzan tahun 2007 / 1428 H ini...

Sunday, December 2, 2007

Es Duren

Asm...

Thank my bro for asking me to taste Es Duren kantin Sakinah.....it was amazing .... luv it ....
cause i like duren....(u know duren right?) ...... although I got fever after that.... but I still want to try it more and more...huahaua.....beside that i was happy cause i can meet with all my broda and sistha in Bandung.............

Masih Perlukah Emansipasi??

Keinginan wanita untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan pria di dalam masyarakat itukah yang disebut emansipasi? Hal ini tentu saja berkiblat kepada kehidupan barat yang dimana wanita merasa dirinya harus mendapat perlakuan yang sama dengan pria, serta dorongan dari pria disana yang menginginkan wanita untuk dapat berbuat sama dengan si pria. Pengertian yang salah terhadap kata – kata emansipasi atau penafsirannya yang berlebihan, akan mempengaruhi pola kehidupan masyarakat karena terdapatnya banyak kerancuan disana-sini seperti :

Kekuatan wanita = kekuatan pria ??

Emansipasi akan membuat wanita berfikir bahwa dirinya kuat seperti laki–laki sehingga tidak mau dibedakan dalam hal apapun termasuk olah raga, seperti dalam reality show yang baru – baru ini ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta kita, dimana wanita dan pria tanpa dibedakan, akan beradu nyali melakukan tantangan melawan rasa takut.

Pria dan Wanita yang saling mencintai

Emansipasi tersebut akan menjadi tidak berguna apabila si wanita meminta emansipasi dari pria yang dicintainya, karena apabila si wanita dan pria tersebut saling mecintai pastilah kedua belah pihak akan mengerti apa yang diinginkan oleh masing – masing pihak dan tentu saja keinginan tersebut harus baik buat bersama. Contohnya adalah boleh tidaknya wanita bekerja (wanita karir) dalam keluarga, apabila si pria menyayangi si wanita maka ia akan mengerti apa keinginan orang yang disayanginya, dia akan membolehkan si wanita bekerja asalkan itu baik buat mereka berdua. Dan wanita apabila ia juga menyayangi si pria maka ia akan mengerti, bahwa apabila ia bekerja, itu pasti akan mengurangi waktunya untuk orang yang dicintainya sehingga ia seharusnya tidak berkarir secara berlebihan dan tetap menomorsatukan keluarga dibandingkan pekerjaan dan karirnya.

Perceraian, wanita karir, dan sex bebas

Pemikiran tentang emansipasi yang sangat berlebihan dari wanita dalam masyarakat modern, justru akan merugikan wanita itu sendiri. Disatu sisi wanita tersebut akan merasakan kebebasan semu yaitu terbebas dari diskriminasi gender, tapi disisi lain itu akan membuat dirinya tejepit di dalam kesendirian, terkurung dalam sangkar emas penafsiran salah emansipasi. Banyaknya tejadi perceraian dan wanita karir yang tetap melajang sampai usia yang tidak bisa lagi disebut muda adalah salah satu akibat dari penafsiran salah itu. Perceraian terjadi karena wanita menuntut emansipasi yang berlebihan sedangkan si pria tentu tidak akan mau mencintai wanita yang berbuat dan berfikir seperti pria. Siapa yang mau..??? selama masih ada wanita feminim dan lemah lembut kenapa harus pilih wanita yang keras kepala, ya ngga?. Jika ada pria yang sangat mendukung emansipasi wanita, justru pria tersebut patut dicurigai, apa maksud di balik semua itu. Pria di Negara barat mendukung emansipasi karena dengan itu mereka akan mendapatkan keuntungan, salah satunya adalah gampangnya memperoleh kebutuhan sex yang tidak bertanggung jawab. Karena apabila tidak ada pertimbangan gender maka wanita akan mudah berfikir untuk melaksanakan sex bebas “free sex” sebagaimana pria hidung belang melakukan sex bebas (kalau pria bisa knapa gw ngga…?). Apabila pria melakukan sex bebas tidak akan ada bekasnya, tapi wanita kan berbeda apabila melakukan sex bebas sudah jelas keperawanannya hilang sebelum menikah, kehamilan diluar nikah, aborsi yang dapat menyebabkan kematian, kemungkinan menjadi orangtua tunggal, serta pandangan hina masyarakat yang berakibat jadi bahan gunjingan sampai pengucilan. Jadi hati – hatilah hai kaum wanita…

Bisex dan Lesbian

Dampak buruk lainnya dari emansipasi adalah keinginan kesetaraan wanita dalam hal – hal yang seharusnya tidak pantas dilakukannya yaitu dalam hal kebutuhan biologis atau bahasa ‘kampungnya’ “sex”, dimana dalam hal ini pengertian emansipasi banyak yang diselewengkan dengan tertanamnya paradigma pada wanita – wanita modern terutama di luar negri bahwa dalam berhubungan sex wanita tidak lagi hanya menjadi objek sex tapi harus juga bisa sama seperti pria sebagai subjek sex itu. Apa yang terjadi? Ternyata munculah penyakit baru wanita modern yaitu BISEX atau lebih parah LESBIAN.

Yang barusan adalah beberapa hal yang mungkin terjadi apabila adanya penafsiran yang salah dan berlebihan dari kata yang bernama emansipasi itu. Apabila dilihat dari sisi agama islam, para muslim dan muslimah (pria dan wanita) semua hal – hal yang boleh dan tidak boleh dilakukannya sudah tertuang dalam Al-quran dan Hadist Rasulullah SAW.

Ada wanita yang bilang susah jadi wanita karena alasan berikut :
1.
Wanita, auratnya lebih susah dijaga
daripada pria.
2. Wanita, perlu meminta izin dari suaminya
jika hendak keluar rumah tetapi tidak
sebaliknya.
3. Wanita, haknya sebagai saksi lebih kecil
daripada pria.
4. Wanita, menerima harta warisan lebih kecil
daripada pria.
5. Wanita, harus menghadapi kesusahan
mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita, wajib taat kepada suaminya tetapi
suami tidak wajib taat pada isterinya.
7. Wanita, talaknya terletak di tangan suami
dan bukan padanya.
8. Wanita, kurang dalam beribadat karena
masalah haid dan nifas yang tak ada pada pria.

Pernahkah kita lihat kenyataan di balik itu ?

Muslimah wajib taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita? Muslimah menerima harta warisan lebih sedikit dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, tetapi lelaki apabila menerimanya, perlu menggunakan harta tersebut untuk isteri dan anak-anaknya.
Muslimah bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk Allah di muka bumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan bertanggungjawab atas 4 wanita: isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Seorang wanita, tanggungjawab dibebankan kepada 4 orang lelaki: suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga yang disukainya cukup dengan 4 syarat saja :

· Sholat 5 waktu

· Puasa di bulan ramadhan

· Taat pada suaminya

· Menjaga kehormatannya

Seorang lelaki perlu pergi berjuang di jalan Allah, tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah, akan turut menerima pahala seperti pahala orang yang pergi berjuang di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.

Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan tergeletak bukan? Itulah ibaratnya seorang muslimah.

Subhanallah ... demikian sayangnya Allah pada wanita, bukan begitu? Saya harap dengan adanya tulisan ini akan membantu wanita untuk lebih membuka wacana lagi tentang apa itu emansipasi, supaya wanita tidak terjebak dalam paradigma emansipasi yang sangat lantang dikumandangkan oleh wanita yang katanya modern di Negara barat sana. Semoga di tahun yang baru ini kita akan menjadi orang yang beruntung yaitu orang yang tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Penulis

Restio Adhyaksa Brata

Mahasiswa Semester 8 Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung

Alamat : jalan Riung Mulya I no 6 komplek Riung Bandung Permai

BANDUNG JAWA-BARAT 40295

Telp 08122007877

Wednesday, November 28, 2007

The loves from two hearts

The loves from two hearts, had been shown but could not be told

the hearts had shown their feelings, but why the lips could not tell

Monday, November 12, 2007

Ketika Uang dan Kekuasaan Membeli Sebuah Idealisme




Berantas KKN ….!! Hukum mati Koruptor..!! kata-kata itulah yang terasa akrab di telinga kita, para mahasiswa
Indonesia. Tapi sampai kapan semangat untuk memberantas KKN itu akan tetap tumbuh dalam diri kita para mahasiswa. Apakah semangat itu hanya ada disaat kita mahasiswa.? Seharusnya tidak.. Tetapi apa yang tejadi di negara kita ini, semakin lantang mahasiswa berteriak berantas korupsi maka semakin cepat pula penyakit yang satu ini berkembang biak di Indonesia yang kita cintai ini. Malah sekarang lebih parah lagi..seiring melemahnya suara dan semangat kita para mahasiswa, korupsi yang sangat kita harapkan untuk dapat reda di negara ini, semakin jauh dari kata-kata BERHENTI.

Kejadian ini sudah selayaknya menjadi perhatian bagi kita semua untuk segera mengambil langkah pencegahan sebelum semuanya semakin berat untuk diperjuangkan. Kita seharusnya menyadari bahwa semua oknum yang melakukan katakanlah KORUPSI di Indonesia ini adalah orang yang terpelajar, bukanlah orang bodoh, mereka itu sangat berpendidikan. Dan pendidikan pastilah mereka minimal merasakan keadaan yang namanya menjadi seorang mahasiswa. Ingat!! MAHASISWA. Apa yang terjadi..?? ternyata mereka semua dulunya juga mahasiswa kan. Yang lebih ironis lagi apabila oknum yang melakukan tindak pidana korupsi itu dulunya adalah seorang aktivis pengkritisi pemerintah di kampusnya, tapi kini..? menyedihkan memang. Apakah memang berat untuk menjadi seorang yang memegang teguh idelisme, apabila dihadapkan dalam lingkungan nyata yang sangat berat godaannya..? sepertinya memang berat. Sebegitu besarkah arus yang mengajak kita untuk menghancurkan bangsa ini dengan mengambil hak-hak orang lain, sehingga idealisme yang ada pada diri setiap mahasiswa dengan mudahnya hilang, laksana jerami yang dimasukkan kedalam oven pembakaran. Atau memang dari diri si manusianya sendiri yang memang telah terbutakan, oleh pengaruh UANG dan KEKUASAAN, sehingga dia bisa berubah bersikap menjadi seperti lintah penghisap darah. Pengaruh dan godaan untuk berbuat jahat memang sangat besar adanya di negara kita ini, karena memang banyak faktor yang mendukung oknum tersebut untuk berbuat kejahatan KORUPSI. Faktor tersebut diantaranya adalah : pertama, banyaknya kesempatan yang terbuka lebar yang luput dari pengawasan penegak hukum di Indonesia. Kedua, budaya korupsi yang memang telah dijalankan disana dari zaman dahulu kala. Ketiga, hukum yang berlaku di Indonesia tidak terlalu memberatkan bagi para KORUPTOR, ditambah lagi penegakan supremasi hukum yang lemah. Faktor-faktor diatas adalah sedikit alasan kenapa UANG dan KEKUASAAN dapat dengan mudah membeli sebuah IDEALISME.

Berat memang..tapi bukan berarti kita boleh menyerah untuk memperjuangkan tegaknya kebenaran di negeri ini. Segala permasalahan walaupun berat pastilah ada jalan keluarnya asalkan kita semua memang serius untuk menegakkannya. PERSATUAN adalah hal yang wajib untuk kita laksanakan pertama kali, penyamaan visi dan tujuan harus kita rangkai bersama agar kita kokoh dan tegar dalam mempertahankan tujuan ini. Yakinlah bahwa kita tidak sendiri disini, masih banyak orang baik yang juga berkeinginan sama dengan kita, hal yang perlu kita lakukan sekarang adalah memulainya. Apakah kita mahasiswa, pegawai negeri, dosen atau yang lainya, mulailah saat ini kita bersatu menegakkan kebenaran di negeri Indonesia yang kita cintai ini.

Penulis

Restio Adhyaksa Brata

Mahasiswa Semester 8 Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung

Alamat : jalan Riung Mulya I no 6 komplek Riung Bandung Permai

BANDUNG JAWA-BARAT 40295

Telp 08122007877

Ps:

· Journal ini saya tulis diwaktu saya masih sebagai mahasiswa beberapa tahun yang lalu (bahasanya idealis gaya mahasiwa banget).

· Maaf kata2nya agak sedikit formal, karena tulisan ini memang ditujukan untuk publikasi di media formal... :)

Pentingnya Standardisasi Jam


“Ngaret”….itu yang sering membuat seorang menggerutu ketika harus melakukan pertemuan, rapat atau janjian dengan orang lain. Yang lain juga datangnya pasti telat..kan ngga enak kalau kita yang menunggu, mending kita datangnya agak telatan dikit aja. Kata – kata diatas itu yang lazim kita dengar di setiap ada janji untuk pertemuan yang ada di negara kita ini. Para filosofis berkata bahwa “waktu itu adalah uang” berarti apabila kita membuang-buang waktu berarti kita membuang uang. Jika waktu memang identik dengan uang kenapa kita tidak berusaha bijak dalam mengontrol waktu.

Apabila ditarik ke kondisi awal masalah ini terjadi adalah karena tidak adanya aturan yang jelas mengenai waktu ini, kita seakan terlena dengan hal-hal kecil sehingga tidak sadar hal itu dapat mengubah budaya dan kebiasaan kita. Tentu saja budaya akan mempengaruhi setiap aspek dalam masyarakat penganutnya, hal ini akan memberikan efek bola salju yang pada akhirnya nanti telah menjadi sangat besar dan tidak bisa dihentikan lagi. Aturan yang dimaksud adalah tidak adanya kesamaan jam sebagai alat penunjuk waktu di negara kita ini, dari mana seorang tahu kalau dia datangnya terlambat, apabila pada jamnya masih menunjukkan waktu yang lebih lambat dari orang lain yang datang lebih dahulu. Jam sebagai alat acuan waktu, telah diabaikan dan menjadi sangat fleksibel di Negara ini. Apabila kita ingin berubah maka mulailah dari hal yang kecil, Karena tidak akan ada hal yang besar akan terjadi apabila tidak dimulai dengan hal yang kecil terlebih dahulu. Penyamaan atau standardisasi jam adalah awal yang harus dilakukan apabila bangsa Indonesia memang ingin mengahargai waktu. Hal ini mungkin kelihatan sepele, tapi semua cara lain yang akan dilakukan untuk membuat bangsa Indonesia memghargai “waktu” akan menjadi percuma tanpa adanya aturan yang sama mengenai jam. Bagaimana mungkin beberapa orang akan dapat datang pada waktu yang ditentukan apabila jam mereka saja tidak sama. Acuan harus ada untuk dapat dijadikan parameter dalam penilaian, apalagi ini yang dinilai adalah sifat seseorang. Tidak adanya acuan atau patokan sering membuat perdebatan dalam penilaian, yang dalam kasus ini adalah seseorang tersebut “ngaret’ atau tidak.

Penyamaan atau standardisasi jam yang dilakukan adalah dalam ruang lingkup Negara, karena Indonesia mempunyai tiga waktu yang berbeda, maka waktu standar yang ditetapkan juga tiga dan perwujudannya dapat beruap tiga buah jam yang dapat diketahui setiap hari oleh bangsa Indonesia melalui media elektronik seperti televisi dan radio. Pentingnya penyamaan jam ini diharapkan dapat menjadi solusi awal dalam membuat bangsa Indonesia menghargai waktu.

Penulis :

Restio Adhyaksa Brata

Mahasiswa Semester 8 Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung

Alamat : Jalan Riung Mulya I no 6 komplek Riung Bandung Permai

BANDUNG JAWA-BARAT 40295

Telp 08122007877

nb:

· Journal ini saya tulis diwaktu saya masih sebagai mahasiswa beberapa tahun yang lalu (bahasanya idealis gaya mahasiwa banget).

· Maaf kata2nya agak sedikit formal, karena tulisan ini memang ditujukan untuk publikasi di media formal... :)

Sunday, November 11, 2007

KITA BUKANLAH GENERASI MASA DEPAN


Seringkah telinga anda mendengar kata-kata “Kita adalah generasi masa depan Indonesia” sewaktu anda duduk di bangku SD, SMP dan bahkan SMU? Generasi masa depan? Masa depan itu kapan? Kata-kata itulah yang dulunya membuat saya menjadi bertanya-tanya pada diri saya sendiri. Karena tidak mendapat jawaban, membuat saya seperti terombang-ambing di dunia tanpa tujuan yang jelas, begitulah kira-kira hiperbolanya. Tetapi memang benar, kata-kata generasi masa depan tersebut membuat kita menjadi santai dan lambat mengambil keputusan untuk menentukan nasib kita karena dari kata-kata tersebut terbesit makna bahwa kita hanya dapat berperan menetukan nasib diri kta, bangsa dan negara hanya pada waktu kita dewasa di masa depan. Tapi pertanyaannya masa depan itu kapan??

Hal di atas adalah maksud rancu pertama tapi masih adalagi maksud yang menurut saya tidak tepat, yaitu kata ‘kita’. Kata ‘kita’ mengandung makna jamak, yang juga menbuat kita tidak tergerak secara langsung karena dalam fikiran kita ada maksud untuk mengandalkan orang lain untuk berusaha memajukan bangsa Indonesia ini. Menurut saya lebih baik slogannya diganti menjadi “Saya Adalah Generasi Masa Kini”

Ps:

· Journal ini saya tulis diwaktu saya masih sebagai mahasiswa beberapa tahun yang lalu (bahasanya idealis gaya mahasiwa banget).

· Maaf kata2nya agak sedikit formal, karena tulisan ini memang ditujukan untuk publikasi di media formal... :)

Sepakbola Indonesia membahayakan anak-anak


Mengerikan… itulah kata yang pantas untuk menggambarkan tontonan sepakbola
Indonesia. Bahkan kalau boleh dibilang menonton sepakbola Indonesia tidak kalah mengerikannya dengan melihat sebuah tayangan kerusuhan saat demonstrasi yang kerap terjadi. Tayangan yang semestinya menjadi hiburan bagi rakyat ini telah berubah menjadi tayangan horror penuh kekerasan dimana setiap orang yang melihatnya akan berubah emosinya, bahkan bagi sebagian orang, melihat tayangan ini akan membuat bulu kuduknya merinding, memprihatinkan memang. Kita patut juga menghargai usaha yang telah dilaksanakan oleh KOMDIS PSSI untuk meyelesaikan masalah ini, tetapi usaha yang tanpa atau belum berhasil juga tidaklah dapat dikatakan baik. Keputusan PSSI untuk menetapkan kuota 5 pemain asing juga banyak berperan terhadap terciptanya kondisi seperti ini, pemain asing yang diharapkan dapat membantu menaikkan kemapuan pemain lokal malah membawa serta perilaku buruk yang mungkin sudah biasa di negeri mereka. Karena tidak semua pemain asing berasal dari negara yang penduduknya berperilaku baik. Fakta di lapangan banyak sekali kericuhan yang tejadi antar pemain yang ditimbulkan oleh ulah pemain asing. Faktor wasit juga tidak kalah menyedihkannya, dalam situasi seperti ini karisma sang pengadil lapangan hijau ini sudah tidak ada harganya lagi baik di mata pemain maupun penonton. Anak kecilpun sudah banyak yang melantunkan slogan “Wasit Goblok”. Apakah ini imbas dari rendahnya penegakan supremasi hukum oleh aparat yang berwenang di Indonesia? bisa jadi. karena sungguh mengherankan sepakbola sekasar itu tidak ditindak tegas oleh sang pengadil lapangan hijau, ini dapat dilihat dengan minimnya kartu kuning apalagi merah yang sudah dikeluarkan oleh wasit selama ini. Wasit cenderung takut dan jatuh mental akibat teror yang ditebar oleh pemain dan penonton, dan berimbas kepada lemahnya kepemimpinannya di lapangan. Kondisi pastilah sangat memprihatinkan kita semua, sekaligus berbahaya terutama melihat dampak psikologis yang mungkin timbul bagi generasi muda Indonesia terutama anak-anak. Tentu saja tayangan kekerasan seperti itu sangat berbahaya bagi perkembangan mental si anak, apabila pada masa anak-anak terbiasa dengan kekerasan maka akan terbawa sampai dia dewasa, ketidak percayaan kepada aparat peradilan yang dalam sepakbola adalah wasit bisa terbawa kepada aparat penegak hukum lainnya di luar sepakbola. Dampak nyata yang sudah telihat salah satunya adalah kerusuhan yang terjadi pada saat pertandingan timnas Indonesia U-17 beberapa waktu yang lalu, belum lagi perkelahian antar pemain di setiap pertandingan sepakbola sekelas tarkam pun semakin menjadi- jadi diakibatkan kiblat sepakbola yang salah yaitu Liga Indonesia. Kita seluruh masyarakat Indonesia harus segera menyadari hal ini, segera dan tidak mungkin tidak jika kita masih memiliki keinginan yang sama yaitu untuk memajukan Indonesia. Jangan pernah menganggap remeh masalah ini, itulah yang terjadi terhadap masalah – masalah lain di negeri ini dimana kita masih terlalu santai menghadapinya. Masalah kecil akan menjadi besar jika dibiarkan saja kan? Apalagi masalah yang sangat kompleks seperti ini. Semua elemen penting yang terkait dengan mesalah ini seperti suporter, pemain, wasit, official, klub dan PSSI harus segera introspeksi diri. Cari dan rubahlah semua kesalahan yang ada pada diri masing – masing mulai dari hal – hal kecil dan janganlah saling menyalahkan dengan pihak lain, karena saling menyalahkan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Penulis

Restio Adhyaksa Brata


Mahasiswa Semester 8 Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung

Alamat : jalan Riung Mulya I no 6 komplek Riung Bandung Permai

BANDUNG JAWA-BARAT 40295

Telp 08122007877


Ps:

· journal pertama ku yang pernah diterbitkan oleh koran nasional Seputar Indonesia...hehe..senang bngt..soalnya dapet 100rb men....ini adalah hasil keringatku yg pertama....

· Journal ini saya tulis diwaktu saya masih sebagai mahasiswa beberapa tahun yang lalu (bahasanya idealis gaya mahasiwa banget).

· Maaf kata2nya agak sedikit formal, karena tulisan ini memang ditujukan untuk publikasi di media formal... :)

Thursday, September 20, 2007

Tuesday, September 18, 2007

7-Ramadhan-1428 H, 18 September 2007

Assalamualaikum w.w

alhamdulillah....hari ini bakalan jadi hari yang berarti dalam hidup gw..........insyaAllah dengan membaca robbis rohli sodriwayas syirli amri wahlul ukdatan milisanni yafkahukauli....

Monday, September 17, 2007

Little bit confusing....

Assalamualaikum w.w

wow ya Allah...kenapa aku bisa bingung begini yah.....aneh memang.....bimbang....sepertinya aku tak tahu apa yang kumahu........kadang aku berpikir aku terjepit diantara beberapa pilihan, tapi di sisi lain.....sebenarnya aku tak punya pilihan sama sekali.....no choice at all.....Ya Allah tunjukillah aku jalan yang lurus.................amiinnn...........okay....stop being selfish ....eh btw gimana nasib para korban gempa di Sumbar dan sekitarnya.........semoga mereka tetap tabah dan dirahmati Allah ya...amiinnn....

Waalaikum salam

Thousand island - Part 2

finally we found that islands......dengan membayar 25 rebo per orang...kami dapat melangkah turun dari kapal dengan aman.......

Monday, September 3, 2007

Thousand Island

aAssalamualaikum w.w

kunjungan pertama gw ke pulau seribu...kunjungan kali ini dilakukan bersama room mate gw...yang biasalah...sukanya aneh2 gt...hehe...eniway...perjalanan dimulai dengan naik taksui dari rumah (kosan kalee)....ke daerah muara angke..(beda lo dengan muara karang) ..kita mah ngga ada yg tau dimana itu termasuk sang supir taksi...jadi deh kita jadi reporter sepanjang perjalanan....sesampainya di pelabuhan muara karang....jangan dibayangin seperti pelabuhan pada umumnya deh...ini seperti pasar tradisional yang dipinggirnya ada laut sedikit dan disanalah kapal2 ke pulau seribu menunggu penumpang. kapalnya pun bukanlah kapal modern...tapi tetep asik kok...sebelumya kami bertanya kemana saja tujuan kapal2 disana, ternyata ada banyak pulau tujuan yg biasa dikunjungi orang2, untuk lebih amannya kami memilih pulau yang sudah biasa dikunjungi orang yaitu pulau Pramuka yang mana disanalah pusat pemerintahan kabupaten P.seribu berada. ...dan kapal mulai berlayar.....saya yang duduk di dek bawah...sejam pertama masi ok2 aja...maklum pengalaman pertama.....tapi lewat sejam...kok kepala serasa berattt....perut serasa dikocok2...huaaaaaa....gejala mabuk laut ternyata.....kata penumpang disana kalo kita terkena gejala mabuk laut...hal yang bisa dilakuakan adalah berdiri di samping nakhoda kapal dan melihat lah jauh ke depan..dengan itu mata dan telingan kita bisa saling koordinasi dalam menjaga keseimbangan tubuh...dan perut juga menjadi lebih stabil......teori emang mudah....tapi prakteknya.....gilee abis....pokoknya pengen cepet sampe di pulau deh......to be continue..

Tuesday, August 14, 2007

Lonely

Assalamualaikum w.w

Pagi yang cerah untuk jiwa yang sepiii...

haaa....rupiah melemah....hiks hiks Rp 9355
trus ada lagi berita tentang orang nyolong rel kereta, ampe kereta yg lewat terguling....kok tega yah...ada yang juga tertangkap basah saat nyolong kabel telpon....mmm segitu melaratkah mereka...??? find out!!
yang jelas hari ini gw merasa so lonely from human being....hanya Allah yang selalu ada setiap saat mendengar permintaan hambanya...dan ironinya belum tentu hambanya ini mampu untuk mengingat Allah setiap saat....Astaqfirullah....

What a wonderful journey...

The journey to Makkah Al mukarramah and Madinah Al munawarah is the loveliest journey that I ever had, the journey where I wouldn't say " when I come back home" ...seriously wanted to stay longer....pokoknya top b n g t lah...banyak kejadian luarbiasa yang telah gw temuin disana, yang jelas Alhamdulillah telah membuka salah tutup jawaban keimanan gw...he he

ditambah lagi dengan teman2 satu travel yang sangat mengasikkan dan tentu saja ustadz yang gokil abisszz menambah rasa nikmat perjalanan ini. ada satu kejadian aneh disaat gw berdoa pengen kenalan dengan seorang cewek yang gw temui disana eh tau2nya abis berdoa, gw pulang ke hotel gw langsung dapet kesempatan berkenalan dengan dia...he he...alhamdulillah....boleh dunk kalo doa minta jodoh…trus lagi disaat desek2 pengen cium hajar aswad gw hanya bisa berdoa untuk dapat menciumnya dan terselamatkan dari desek2 an orang arab yang tentu saja badannya Naudzubillah guede bngt...(gw juga tergolong kecil si...) ...finally I got that experience...Alhamdulillah

the 1st posting.....

Assalamualaikum w.w

better late than never...
late 4 u not 4 me...
ini postingan pertama gw yah....
hu hu lum terbiasa bikin blog nih....jadi ngga tau harus nulis apa... he he
tapi yang jelas setelah sempet menjalankan ibadah umroh kemarin gw merasa telah di recharge keimanannya....pokoknya fresh of soul deh....semoga gw bisa mempertahankan situasi ini dan syukur2 bisa ditingkatkan..amiiinnn. ..wonderful experience.

Wassalam