“Ngaret”….itu yang sering membuat seorang menggerutu ketika harus melakukan pertemuan, rapat atau janjian dengan orang lain. Yang lain juga datangnya pasti telat..
Apabila ditarik ke kondisi awal masalah ini terjadi adalah karena tidak adanya aturan yang jelas mengenai waktu ini, kita seakan terlena dengan hal-hal kecil sehingga tidak sadar hal itu dapat mengubah budaya dan kebiasaan kita. Tentu saja budaya akan mempengaruhi setiap aspek dalam masyarakat penganutnya, hal ini akan memberikan efek bola salju yang pada akhirnya nanti telah menjadi sangat besar dan tidak bisa dihentikan lagi. Aturan yang dimaksud adalah tidak adanya kesamaan jam sebagai alat penunjuk waktu di negara kita ini, dari mana seorang tahu kalau dia datangnya terlambat, apabila pada jamnya masih menunjukkan waktu yang lebih lambat dari orang lain yang datang lebih dahulu. Jam sebagai alat acuan waktu, telah diabaikan dan menjadi sangat fleksibel di Negara ini. Apabila kita ingin berubah maka mulailah dari hal yang kecil, Karena tidak akan ada hal yang besar akan terjadi apabila tidak dimulai dengan hal yang kecil terlebih dahulu. Penyamaan atau standardisasi jam adalah awal yang harus dilakukan apabila bangsa
Penyamaan atau standardisasi jam yang dilakukan adalah dalam ruang lingkup Negara, karena Indonesia mempunyai tiga waktu yang berbeda, maka waktu standar yang ditetapkan juga tiga dan perwujudannya dapat beruap tiga buah jam yang dapat diketahui setiap hari oleh bangsa Indonesia melalui media elektronik seperti televisi dan radio. Pentingnya penyamaan jam ini diharapkan dapat menjadi solusi awal dalam membuat bangsa
Penulis :
Restio Adhyaksa Brata
Mahasiswa Semester 8 Teknik Geologi Institut Teknologi
Alamat : Jalan Riung Mulya I no 6 komplek Riung Bandung Permai
nb:
· Journal ini saya tulis diwaktu saya masih sebagai mahasiswa beberapa tahun yang lalu (bahasanya idealis gaya mahasiwa banget).
· Maaf kata2nya agak sedikit formal, karena tulisan ini memang ditujukan untuk publikasi di media formal... :)
No comments:
Post a Comment